KOMDIGI

Posko Nataru Komdigi Siaga Jaga Konektivitas Publik Selama Libur Akhir Tahun

Posko Nataru Komdigi Siaga Jaga Konektivitas Publik Selama Libur Akhir Tahun
Posko Nataru Komdigi Siaga Jaga Konektivitas Publik Selama Libur Akhir Tahun

JAKARTA - Lonjakan aktivitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru kerap diikuti meningkatnya kebutuhan akan layanan komunikasi yang stabil dan andal. 

Di tengah mobilitas tinggi, konektivitas menjadi faktor krusial, bukan hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk keselamatan perjalanan, akses informasi, serta koordinasi di lokasi-lokasi padat aktivitas. 

Menyadari pentingnya hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengoperasikan Posko Nataru guna memastikan layanan komunikasi publik tetap optimal sepanjang libur akhir tahun.

Posko Nataru Komdigi secara resmi beroperasi sejak 19 Desember 2025 dan akan berlangsung hingga 4 Januari 2026. Pengoperasian posko ini dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan menjaga ketersediaan, kualitas, dan keandalan layanan komunikasi selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang bepergian maupun berlibur bersama keluarga.

Komitmen Menjaga Layanan di Tengah Mobilitas Tinggi

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa keberadaan Posko Nataru memberikan manfaat langsung bagi publik, terutama ketika mobilitas masyarakat meningkat signifikan selama masa liburan. Menurutnya, keandalan layanan komunikasi menjadi kebutuhan dasar yang harus tetap terjaga, meskipun berada dalam suasana libur panjang.

“Kami juga mengapresiasi karena meskipun ini waktu libur, teman-teman terus bekerja untuk mendukung dan memberikan pelayanan bagi masyarakat agar dapat berlibur dengan tetap terhubung dan terkoneksi, sehingga dapat melakukan perjalanan dan liburan bersama keluarga dengan tenang dan nyaman,” ujar Meutya.

Pernyataan tersebut disampaikan Meutya saat meninjau langsung Posko Nataru Komdigi di Jakarta. Kunjungan ini sekaligus menjadi bentuk perhatian pimpinan terhadap kesiapsiagaan jajaran Komdigi dalam menjaga kualitas layanan komunikasi nasional.

Apresiasi dan Pengawasan Kinerja Balmon Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Meutya menekankan bahwa perhatian pimpinan pusat terhadap kinerja Balai Monitoring (Balmon) di daerah merupakan wujud apresiasi nyata. Menurutnya, perhatian tersebut penting agar pengawasan layanan komunikasi benar-benar berjalan efektif dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Apresiasi paling utama menurut kami adalah perhatian. Jadi, kami ingin memberi perhatian juga kepada teman-teman untuk memastikan kinerja teman-teman ini termonitor di pusat,” kata Meutya.

Balmon memiliki peran strategis dalam mengawasi spektrum frekuensi dan kualitas layanan komunikasi. Selama periode Nataru, peran tersebut menjadi semakin penting karena meningkatnya potensi gangguan akibat lonjakan trafik komunikasi.

Posko Nataru Hadir di Simpul Strategis Nasional

Posko Nataru Komdigi didirikan untuk memastikan layanan komunikasi publik tetap tersedia dan andal di berbagai simpul strategis nasional. Lokasi posko mencakup bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, kawasan wisata, hingga pusat-pusat keramaian yang diprediksi mengalami peningkatan aktivitas selama libur akhir tahun.

Keberadaan posko di titik-titik strategis ini memungkinkan pemantauan dilakukan secara langsung dan respons cepat jika terjadi gangguan layanan. Dengan demikian, masyarakat tetap dapat mengakses layanan komunikasi, baik untuk kebutuhan pribadi maupun keperluan darurat.

Perhatian Khusus untuk Wilayah Terdampak Bencana

Selain fokus pada simpul transportasi dan pariwisata, Komdigi juga memberikan perhatian khusus kepada wilayah yang terdampak bencana. Meutya menyebutkan beberapa daerah yang menjadi prioritas, antara lain Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Kehadiran Posko Nataru Komdigi di wilayah-wilayah tersebut dinilai sangat membantu masyarakat dalam menjaga akses komunikasi di tengah kondisi yang tidak mudah. Layanan komunikasi yang tetap berjalan menjadi penopang penting bagi proses pemulihan dan aktivitas sehari-hari warga.

“Kami juga berterima kasih atas giatnya (Balmon) yang tidak hanya melakukan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) utama, yaitu pengawal frekuensi, tetapi juga melakukan giat-giat tambahan sebagai dukungan kepada masyarakat yang terdampak bencana,” ucap Meutya.

Pemantauan Nasional melalui 35 Posko UPT

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa Posko Nataru berfungsi langsung dalam menjaga kualitas layanan komunikasi nasional selama periode puncak mobilitas masyarakat. Ia menegaskan bahwa tujuan utama pelaksanaan posko adalah memastikan publik tetap dapat berkomunikasi dan mengakses informasi dengan lancar.

“Tujuan pelaksanaan posko adalah memastikan ketersediaan dan kualitas dan keandalan layanan publikasi nasional selama periode puncak mobilitas masyarakat pada Nataru 2025 ini,” jelas Wayan.

Pemantauan dilakukan melalui 35 posko unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya berada di lokasi strategis seperti Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Stasiun Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), kawasan wisata Bali, serta wilayah Indonesia Timur.

“Pemantauan kami dilaksanakan oleh 35 posko UPT melalui Balmon yang diprioritaskan di simpul-simpul strategis nasional,” ujar Wayan.

Kondisi Layanan Stabil di Tengah Lonjakan Trafik

Dari sisi kualitas layanan, hasil pemantauan menunjukkan bahwa konektivitas nasional berada dalam kondisi relatif stabil. Jaringan komunikasi dinilai mampu mengakomodasi peningkatan trafik yang terjadi selama libur Nataru, baik untuk layanan suara, data, maupun internet.

Namun demikian, Komdigi tidak hanya bergantung pada pemantauan umum. Pengawasan juga dilakukan berbasis data untuk mendeteksi potensi gangguan layanan di titik-titik tertentu agar dapat segera ditindaklanjuti.

“Berdasarkan data tersebut, ditemukan potensi lokasi yang memiliki kondisi layanan internet kurang memadai. Hal ini telah ditindaklanjuti melalui pengiriman 893 tiket kepada operator seluler untuk melakukan pengecekan dan perbaikan jika diperlukan,” jelas Wayan.

Langkah ini menunjukkan pendekatan proaktif Komdigi dalam menjaga kualitas layanan, bukan hanya menunggu laporan dari masyarakat.

Keamanan Spektrum Frekuensi Terjaga

Selain kualitas layanan, aspek pengamanan spektrum frekuensi radio juga menjadi perhatian utama selama Nataru. Wayan menegaskan bahwa pita frekuensi prioritas yang digunakan untuk layanan strategis publik terpantau aman dan bebas dari gangguan.

“Seluruh pita prioritas yang digunakan untuk layanan strategis terpantau aman dan bebas gangguan,” tegasnya.

Keamanan spektrum ini sangat penting untuk mendukung layanan darurat, transportasi, dan komunikasi publik lainnya yang berperan langsung dalam keselamatan masyarakat.

Libur Akhir Tahun dengan Konektivitas Terjaga

Melalui pengoperasian Posko Nataru, Komdigi berupaya memastikan masyarakat dapat menikmati libur akhir tahun tanpa khawatir akan gangguan layanan komunikasi. Konektivitas yang stabil tidak hanya menunjang kenyamanan, tetapi juga berperan dalam menjaga keselamatan dan kelancaran aktivitas publik.

Dengan dukungan puluhan posko, pemantauan berlapis, serta koordinasi dengan operator seluler, Komdigi menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan komunikasi yang andal selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index