ABB Perkuat Otomasi Wayang Windu, Energi Panas Bumi Indonesia Terus Tumbuh

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:00:08 WIB
ABB Perkuat Otomasi Wayang Windu, Energi Panas Bumi Indonesia Terus Tumbuh

JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu telah lama menjadi salah satu pilar utama penyediaan listrik nasional. 

Energi yang dihasilkan dialirkan ke jaringan Jamali, mendukung kebutuhan listrik jutaan pelanggan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali. 

Untuk menjaga keandalan operasi, Star Energy Geothermal (SEG) menjalin kolaborasi strategis dengan ABB, perusahaan teknologi global, dalam upaya modernisasi fasilitas Wayang Windu di Jawa Barat.

Hendra Soetjipto Tan, Group CEO Star Energy Geothermal, menekankan pentingnya kolaborasi ini. 

“Star Energy Geothermal adalah yang terbaik di industri untuk mendukung perjalanan transisi energi. Dengan bermitra bersama ABB, kami memanfaatkan keahlian dan solusi inovatif untuk mempercepat langkah menuju masa depan rendah karbon bagi Indonesia,” jelasnya. 

Modernisasi ini menegaskan komitmen SEG dalam mengoptimalkan potensi energi panas bumi secara maksimal, sejalan dengan tren energi berkelanjutan global.

Kapasitas dan Pengembangan PLTP Wayang Windu

PLTP Wayang Windu memiliki total kapasitas 230,5 MW, terdiri dari tiga unit, di mana Unit 3 masih dalam tahap pengembangan. Kapasitas ini menjadi bagian dari kontribusi total sekitar 910 MW energi panas bumi yang dihasilkan SEG di wilayah Jawa Barat. 

Modernisasi fasilitas mencakup peningkatan sistem kontrol terdistribusi (Distributed Control System/DCS) untuk Unit 1 dan 2 melalui ABB Ability Symphony Plus DCS.

Sistem baru memungkinkan SEG mengelola karakteristik operasi pembangkit panas bumi yang dinamis dengan lebih optimal. Dampaknya terlihat dari stabilitas pasokan listrik yang lebih baik, berkurangnya downtime, serta efisiensi operasional yang meningkat. 

Arsitektur modular Symphony Plus juga mendukung rencana penambahan kapasitas di masa mendatang tanpa perlu peningkatan infrastruktur besar, sekaligus mengoptimalkan efisiensi biaya dan keandalan jangka panjang.

Inovasi Human Machine Interface dan Integrasi Unit Baru

Selain pembaruan DCS, ABB meningkatkan sistem Human Machine Interface (HMI) pada Unit 1 dan 2 Wayang Windu. Platform lama Power Generation Portal (HMIPGP) diganti dengan Symphony Plus (S+) yang lebih modern, memudahkan pengawasan dan pengendalian proses secara real-time. 

Sementara itu, untuk Unit 3, ABB langsung menerapkan Symphony Plus DCS sebagai bagian dari proyek ekspansi, sehingga integrasi antara unit lama dan unit baru berjalan mulus.

Anders Maltesen, President Energy Industries division Asia ABB, menegaskan, “Melalui keahlian kami dalam otomasi, kami membantu industri mengoptimalkan operasi, meningkatkan keandalan, serta mempercepat peralihan menuju masa depan rendah karbon.”

 Langkah ini menunjukkan bahwa pengembangan energi terbarukan di Indonesia tidak hanya berfokus pada kapasitas produksi, tetapi juga pada kualitas sistem kontrol dan teknologi pendukung.

Potensi Panas Bumi Indonesia dan Strategi Pemanfaatan SEG
Indonesia menempati posisi strategis dalam pemanfaatan energi panas bumi global. Berdasarkan data Asosiasi Panas Bumi Indonesia, sekitar 40 persen cadangan panas bumi dunia berada di Indonesia, tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. 

Meski potensi mencapai sekitar 24.000 MW, pemanfaatannya baru sekitar 10 persen. SEG berkomitmen mengoptimalkan potensi ini melalui pengembangan berkelanjutan di Wayang Windu, serta pengoperasian fasilitas panas bumi lain di Gunung Salak dan Darajat.

Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2020–2024 menargetkan kapasitas panas bumi sebesar 7.200 MW pada 2025. 

Laporan Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 dari ABB menunjukkan bahwa 87 persen perusahaan di Indonesia memproyeksikan peningkatan penggunaan energi terbarukan lebih dari 20 persen dalam lima tahun mendatang. 

Sumber utama energi tersebut berasal dari tenaga surya, air, dan panas bumi, menegaskan bahwa panas bumi menjadi bagian krusial dalam transisi energi nasional.

Dampak dan Masa Depan Energi Panas Bumi

Pengembangan kapasitas panas bumi memiliki dampak luas bagi ketahanan energi nasional. Dengan stabilitas pasokan listrik yang meningkat, risiko pemadaman berkurang, dan keandalan jaringan menjadi lebih tinggi. 

Selain itu, pengembangan panas bumi mendukung pengurangan emisi karbon, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam pencapaian target energi bersih dan rendah karbon.

SEG melalui modernisasi fasilitas Wayang Windu juga menunjukkan bahwa pengembangan energi terbarukan tidak hanya soal kapasitas, tetapi integrasi teknologi, efisiensi operasional, dan kesiapan menghadapi permintaan listrik di masa depan. 

Dengan dukungan teknologi ABB, fasilitas ini siap mendukung pertumbuhan energi panas bumi Indonesia secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat sistem energi nasional yang tangguh dan ramah lingkungan.

Dengan pendekatan strategis ini, PLTP Wayang Windu tidak hanya memperkuat pasokan listrik nasional, tetapi juga menjadi contoh pengembangan energi panas bumi yang modern, efisien, dan berorientasi pada masa depan rendah karbon. 

Langkah ini mencerminkan komitmen industri dan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pemanfaatan energi panas bumi di tingkat global.

Terkini